Kamis, 15 Januari 2015

Aku dan Sepakbola


Seperti kebanyakan orang di Indonesia, Bermain Sepakbola menjadi hobi yang sangat digandrungi. Termasuk Aku juga, hehe. Sejak kecil Aku doyan banget sama yang namanya main bola, sampai tak kenal ruang dan waktu. Waktu kecil biasanya kalo main bola di lapangan balai desa. Tentunya tak ada gawang yang membentang, cukup dengan sandal jepit sebagai gawang, haha. Walaupun mainnya cuma dengan bola plastik tapi sangat asyik. Tak ada aturan waktu, Adzan Maghrib ibarat Peluit panjang yang menandakan pertandingan telah usai. Main bola pas kecil itu belum afdol kalo belum punya tanda luka, Aku pernah ada luka menganga di kaki. Pada saat itu mau ambil bola di selokan tapi terpeleset dan kaki bagian tulang kering kena bagian lingir atau sudut dari selokan jadilah luka yang menganga itu. Ya mungkin itu karena terlalu semangat main bolanya. haha. Walaupun ada luka, Sepakbola membuatku bahagia. Bagiku itulah sepakbola.

Senin, 12 Januari 2015

KERAJINAN MAINAN KAYU "PAK AGUS"

“Mainan Kayu Pak Agus” merupakan Industri kecil menengah yang berkembang di bidang kerajinan pembuatan mainan berbahan kayu. Industri kecil menengah ini terletak di Ngagglik Kota Magelang atau lebih tepatnya didekat Area Parkir Taman Kyai Langgeng. Rumah yang juga difungsikan sebagai tempat produksi serta tempat toko grosir tersebut, menjual aneka mainan anak-anak berbahan kayu seperti replika truk, bus, pesawat dan juga kuda- kudaan. Usaha ini memasarkan produknya disekitar Obyek Wisata Taman Kyai Langgeng dan Ke daerah-daerah sekitar Magelang. Produk berbahan utama kayu ini, Proses Pembuatanya susah-susah gampang, dibutuhkan ketekunan untuk membuatnya. Mulai dari Pencetakan pola, Pemotongan kayu sesuai pola, perakitan serta pengecatan.

Proses Penjemuran Setelah Pengecatan

Mainan Setengah jadi yang siap untuk dirakit

Dengan adanya Industri kecil mainan Pak Agus ini, diharapkan dapat memajukan industri kecil menengah disekitarnya, serta ikut melestarikan mainan kayu tradisional yang mulai ditinggalkan anak-anak karena lebih memilih mainan impor.

Harga Minyak Dunia Anjlok, Penerimaan Negara dari Migas Turun Rp 130 Triliun

Foto: Reuters

Senin, 12/01/2015 08:44 WIB. Maikel Jefriando - detikFinance

Jakarta - Harga minyak dunia masih dalam tren rendah, bahkan sempat mencapai di bawah US$ 50/barel. Ini menyebabkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengubah asumsi harga minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2015. Dalam APBN 2015 yang disusun kala pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, harga minyak mentah Indonesia atau ICP diasumsikan US$ 105/barel. Namun dalam rancangan APBN-P 2015 yang diserahkan ke DPR akhir pekan lalu,asumsi ICP ditetapkan US$ 70/barel. "Kami perkirakan harga minyak tetap akan rendah setahun ini,"tutur Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan, kala berkunjung ke kantor detik.com, akhir pekan lalu. Penurunan harga minyak, lanjut Bambang, berakibat pada anjloknya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor migas. "Dengan asumsi ICP di US$ 70/barel, maka diperkirakan PNBP Migas turun sampai Rp 130 triliun. "Penerimaan migas dengan asumsi US$ 70/barel itu turunnya sudah Rp 130 triliun. Sangat besar," kata Bambang. Dalam APBN 2015, penerimaan migas diperkirakan Rp 224,2 triliun yang meliputi minyak sebesar Rp 170,3 triliun dan gas Rp 53,9 triliun. Itu dengan asumsi ICP sebesar US$ 105 per barel. "Sekarang harga minyak rendah. Bahkan sempat sampai kepala US$ 40/barel," ujarnya.