Selasa, 30 September 2014

Pasar elektronik / Perdagangan elektronik

Perdagangan elektronik
Perdagangan elektronik (bahasa
Inggris : e lectronic commerce , juga e-commerce ) adalah penyebaran,pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi , www , atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi
melihat kegiatan e-commerce ini
sebagai aplikasi dan penerapan
dari e-bisnis (e-business) yang
berkaitan dengan transaksi
komersial, seperti: transfer dana
secara elektronik, SCM (supply
chain management), pemasaran
elektronik (e-marketing), atau
pemasaran online (online
marketing), pemrosesan transaksi
online (online transaction
processing), pertukaran data
elektronik (electronic data
interchange /EDI), dll.
E-commerce merupakan bagian
dari e-business, di mana cakupan
e-business lebih luas, tidak hanya
sekedar perniagaan tetapi
mencakup juga pengkolaborasian
mitra bisnis, pelayanan nasabah,
lowongan pekerjaan dll. Selain
teknologi jaringan www, e-
commerce juga memerlukan
teknologi basisdata atau
pangkalan data (databases), surat
elektronik (e-mail), dan bentuk
teknologi non komputer yang lain
seperti halnya sistem pengiriman
barang, dan alat pembayaran
untuk e-dagang ini. Sejarah dan Perkembangan E-Commerce
E-commerce pertama kali
diperkenalkan pada tahun 1994
pada saat pertama kali banner-
elektronik dipakai untuk tujuan
promosi dan periklanan di suatu
halaman-web (website). Menurut
Riset Forrester , perdagangan
elektronik menghasilkan penjualan
seharga AS$ 12,2 miliar pada 2003 .
Menurut laporan yang lain pada
bulan oktober 2006 yang lalu,
pendapatan ritel online yang
bersifat non-travel di Amerika
Serikat diramalkan akan mencapai
seperempat trilyun dolar US pada
tahun 2011.Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang
menjadi suatu aktivitas yang
mempunyai istilah yang lebih
tepat "perdagangan web" —
pembelian barang dan jasa
melalui World Wide Web melalui
server aman (HTTPS ), protokol
server khusus yang menggunakan
enkripsi untuk merahasiakan data
penting pelanggan. Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994,
banyak jurnalis memperkirakan
bahwa e-commerce akan menjadi
sebuah sektor ekonomi baru.
Namun, baru sekitar empat tahun
kemudian protokol aman seperti
HTTPS memasuki tahap matang
dan banyak digunakan. Antara
1998 dan 2000 banyak bisnis di AS
dan Eropa mengembangkan situs
web perdagangan ini.
Model-Model E-Commerce di
Indonesia
1. Iklan Baris, merupakan salah
satu bentuk e-commerce yang
tergolong sederhana, bisa
dianggap sebagai evolusi dari
iklan baris yang biasanya ditemui
di koran-koran ke dalam dunia
online. Penjual yang menggunakan
social media atau forum untuk
beriklan, biasanya tidak bisa
langsung menyelesaikan transaksi
pada website yang bersangkutan.
Namun penjual dan pembeli harus
berkomunikasi secara langsung
untuk bertransaksi. Contoh iklan
baris: OLX.co.id (sebelumnya
Tokobagus), Berniaga, dan FJB-
Kaskus.
2. Retail, merupakan jenis e-
commerce yang dimana semua
proses jual-beli dilakukan melalui
sistem yang sudah diterapkan
oleh situs retail yang
bersangkutan. Oleh karena itu,
kegiatan jual-beli di retail relatif
aman, namun biasanya pilihan
produk yang tersedia tidak terlalu
banyak, atau hanya fokus ke satu-
dua kategori produk. Contoh
retail: Berrybenzka, Zalora, dan
Lazada.
3. Marketplace, bisa dianggap
sebagai penyedia jasa mall online,
namun yang berjualan bukan
penyedia website, melainkan
anggota-anggota yang mendaftar
untuk berjualan di website
marketplace yang bersangkutan.
Marketplace umumnya
menyediakan lapisan keamanan
tambahan untuk setiap transaksi
yang terjadi, seperti sistem
pembayaran escrow atau lebih
umum dikenal sebagai rekening
bersama. Jadi setiap terjadi
transaksi di dalam sistem
marketplace tersebut, pihak
marketplace akan menjadi pihak
ketiga yang menerima pembayaran dan menjaganya hingga produk sudah dikirimkan oleh penjual dan diterima oleh pembeli. Setelah proses pengiriman selesai, barulah
uang pembayaran diteruskan ke
pihak penjual. Kunci Sukses dalam E-Commerce Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya
mengandalkan kekuatan produk
saja, tapi dengan adanya tim
manajemen yang handal,
pengiriman yang tepat waktu,
pelayanan yang bagus, struktur
organisasi bisnis yang baik,
jaringan infrastruktur dan
keamanan, desain situs web yang
bagus, beberapa faktor yang
termasuk:
1. Menyediakan harga kompetitif
2. Menyediakan jasa pembelian
yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang
dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus
seperti kupon, penawaran
istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus
seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas
untuk berdiskusi, masukan dari
pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan
perdagangan
Masalah E-Commerce
1. Penipuan dengan cara
pencurian identitas dan
membohongi pelanggan.
2. Hukum yang kurang
berkembang dalam bidang e-
commerce ini. (Sumber : Wikipedia)

Bussiness To Consumer (B2C)

Definisi Business To Consumer (B2C)
1) Pengertian Business to
consumer adalah konsep bisnis
dimana penjual berhubungan
langsung dengan para pembelinya
dan antara penjual dan pembeli
belum tentu kenal dengan penjual.
Sifat dari bisnis tersebut adalah
terbuka dan bebas dimanfaatkan
oleh khalayak umum. Cara
mengaksesnya melalui sebuah situs yang disediakan oleh sang penjual.
2) Manfaat B2C terhadap travel
and tourism yaitu
* Mempermudah dalam
memberikan informasi antara
pemilik travel dan calon costumer
mengenai semua hal yang
berhubungan dengan travel
( seperti harga tiket, harga
hotel,dll)
* Memberikan akses yang mudah
kepada calon wisatawan tentang
informasi daerah wisata yang akan
mereka kunjungi.
* Membantu pemilik travel untuk
mengembangkan bisnisnya karena
pemilik travel bisa mendesign
tampilan web yang menarik dan
berkualitas sehingga mampu
menarik konsumen lebih banyak
* Memberikan gambaran singkat
tentang lokasi dan pemandangan
yang berada di tempat tujuan
objek wisata
3) Penerapan B2C terhadap untuk
pengusaha kecil dan menengah
Sebagai contoh yaitu usaha yang
dilakukan oleh Pak Subur . Pada
awalnya semua proses yang
berhubungan dengan Subur
Ceramic yang dikembangkan oleh
Pak Subur dilakukan secara manual
( proses pembuatan, pembukuan,
pemasaran hingga pemesanan).
Hal ini lama kelamaan dirasakan
tidak mampu mengembangkan
usaha yang telah dijalankannya.
Pak Subur mencari cara bagaimana
mengembangkan usaha keramiknya.Akhirnya didapatkan ide yaitu semua proses industri dilakukan dengan terkomputerisasi. Cara ini
memberikan sisi positif karena
semua proses seperti pembukuan
dan pengecekan stock menjadi
lebih cepat dan lebih efisien.
Tingkat pemesanan yang diterima
Pak Subur langsung meningkat
karena yang tadinya konsumen
hanya berada di wilayah Indonesia,
mulai meningkat hingga keluar
Indonesia. Hal ini dikarenakan Pak
Subur mempromosikan produknya
melalui internet sehingga
mempermudah calon konsumen di seluruh dunia untuk memilih dan memesan produk yang mereka inginkan. Jadi dapat disimpulkan dampak B2C terhadap pengusaha kecil dan
menegah yaitu :
· Memberikan kemudahan dalam
menyelesaikan setiap pekerjaan.
Pembukuan menjadi lebih cepat.
Proses promosi menjadi luas
karena tidak ada batasan wilayah
sehingga mampu memperluas
jangkauan calon konsumen.
(Sumber : http://e-bussinesconsep.blogspot.com.es/2009/06/definisi-business-to-consumer-b2c.html?m=1 )

Selasa, 23 September 2014

Pengantar E-Bisnis

Pengantar E-Bisnis
1. Pengertian E-Bisnis.E-Business atau Electronic Business dapat didefinisikan secara luas sebagai proses bisnis yang bergantung pada sebuah sistem yang terotomasi. Bagaimana
teknologi informasi (elektronik dan digital) berfungsi sebagai medium tercapainya proses dan sistem bisnis (pertukaran barang dan jasa) yang lebih baik dibandingkan cara-cara konvensional 2. Model-Model E-Bisnis. 1. B2C (Business to Consumers) Interaksi yang dimungkinkan oleh teknologi antara individu dan organisasi. Business to consumers atau business to costumer menggambarkan kegiatan bisnis melayani konsumen dengan produk atau jasa. Misalkan orang membeli sepasang sepatu dari pengecer.Transaksi yang mengarah ke sepatu agar tersedia untuk pembeli, yaitu pembelian kulit,tali, karet, dll serta penjualan
sepatu dari pembuat sepatu ke
pengecer akan dianggap
transaksi B2C. Karakteristik
B2C :
- Antara organisasi dengan
perorangan
- Nilai uang yang dilibatkan
lebih kecil
- Transaksi tidak sering terjadi
- Relatif sederhana
2. B2B (Business to Business)
Interaksi yang dimungkinkan
oleh teknologi antara organisasi
dengan organisasi (antar
organisasi). menggambarkan
transaksi perdagangan antara
perusahaan, seperti antara
manfaktur dan grosir, atau
antara grosir dan pengecer.
Volume transaksi B2B jauh
lebih tinggi dibandingkan
volume transaksi B2C.Alasan
utamanya karena dalam rantai
pasokan (Supply chain) ada
banyak transaksi B2B yang
mencakup bahan baku dan
penjualan produk jadi ke
konsumen. Sebagai contoh,
sebuah produsen mobil
membuat beberapa transaksi
B2B seperti membeli ban, kaca
untuk kaca jendela, dan selang
karet untuk kendaraan.
Transaksi terakhir adalah saat
kendaraan jadi yang dijual
kepada konsumen yang
merupakan transaksi (B2C)
tunggal.Karakteristik B2B :
- Antar organisasi
- Nilai uang yang dilibatkan
lebih besar
- Hubungan yang kuat dan
berkelanjutan
- Pemberian kredit oleh penjual
ke pelanggan
- Lebih kompleks
3. B2G (Business to Government)
Interaksi terjadi antara
organisasi dengan pemerintah.
B2G memiliki karakteristik yang
sama dengan B2B sehingga
B2G dapat dikelompokkan
kedalam B2B. B2G adalah
turunan dari B2B yang sering
disebut sebagai public sector
marketing atau pemasaran
sektor publik yang mencakup
pemasaran produk dan jasa
untuk berbagai tingkat
pemerintahan, negara bagian
dan lokal melalui integrated
marketing communication atau
komunikasi pemasaran terpadu
seperti strategic public
relation, advertising, dan
komunikasi berbasis web.
4. B2E (Business to Education)
Interaksi yang terjadi antara
organisasi dengan pendidikan.
Sama halnya dengan B2G, B2E
juga memiliki karakteristik yang
sama dengan B2B.
3. Pengaruh Bisnis Terhadap
Proses Lain Pengaruh Pengaruh Bisnis yakni : Pembeli dan
Inbound Logistic.Internet dapat
meningkatkan aktifitas pembeli
dengan cara mempermudah
perusahaan mengidentifikasi
calon pemasok dan membandingkan harga. Data
mengenai pembelian yang
dilakukan sub unit organisasi yang
berbeda dapat disentralisasikan,
sehingga memungkinkan
organisasi untuk menetapkan
pembelian total diseluruh dunia
atas berbagai produk.Operasi internal,sumber daya manusia, dan infrastuktur.Teknologi
komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan
effisiensi operasi internal.
Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan
meningkatkan perencanaan. Pada
sumber daya manusia, aktifitas
ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama.Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat
atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan
penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para
pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang lebih tepat
waktu tentang penjualan dapat
membantu pabrik mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya.
Penjualan dan Pemasaran.
Perusahaan dapat menciptakan
katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan
mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon, surat-
menyurat atau pengiriman faks.
Pelayanan dan dukungan
Purnajual. E- business dapat
secara signifikan meningkatkan
kualitas dukungan
purnajual ke para
pelanggan.
4. Faktor-Faktor Keberhasilan E-
Bisnis
Terdapat dua faktor penting dalam
menetapkan keberhasilan langkah-
langkah untuk masuk dalam e-
busines.
1. Faktor pertama adalah tingkat
kesesuaian dan dukungan
aktivitas e-business atas
strategi keseluruhan
perusahaan.
2. Faktor kedua adalah
kemampuan untuk menjamin
bahwa proses e-business
memenuhi tiga karakteristik
kunci yang dibutuhkan dalam
transaksi bisnis apapun, yaitu :
Validitas, Integritas, dan Privasi
5. Infrastruktur Pada Peralatan
Untuk E-Bisnis
Kemajuan teknologi komunikasi dan
jaringan, terutama internet,
menyediakan inrastruktur yang
dibutuhkan untuk e-business.
Bagian ini memberikan pengantar
atas gambaran umum konsep
jaringan dan mendiskusikan isu-isu
strategis yang berkaitan dengan
metode-metode alternatif yang
dapat dipergunakan organisasi
dalam mengimplementasikan e-
business. Seperti pada jenis-jenis
jaringan internet yakni.
LAN (Local Area Network) adalah
jaringan komputer dan peralatan
lainnya yang lokasinya dekat
antara satu dengan lainnya (biasanya dalam satu
gedung). WAN (Wide Area
Network) adalah jaringan komputer dan perlatan
lainnya yang mencakup wilayah
geografis yang luas. VAN (Value Added Network) adalah sistem komunikasi jarak jauh yang
didesan dan dikelola oleh suatu
perusahaan yang independen.
6. Study Kelayakan E-Bisnis
Studi kelayakan sangat diperlukan
oleh banyak kalangan, khususnya
terutama bagi para investor yang
selaku pemrakarsa, bank selaku
pemberi kredit, dan pemerintah
yang memberikan fasilitas tata
peraturan hukum dan perundang-
undangan, yang tentunya
kepentingan semuanya itu berbeda
satu sama lainya. Investor
berkepentingan dalam rangka
untuk mengetahui tingkat
keuntungan dari investasi, bank
berkepentingan untuk mengetahui
tingkat keamanan kredit yang
diberikan dan kelancaran
pengembaliannya, pemerintah
lebih menitik-beratkan manfaat
dari investasi tersebut secara
makro baik bagi perekonomian,
pemerataan kesempatan kerja, dll.
7. Proposal E-Bisnis (Langkah-
Langkahnya)
Langkah-Langkah Membuat Proposal E-Bisnis
1. Tulis ringkasan dua sampai tiga
kalimat dari proposal Anda.
Didalam Cara Membuat
Proposal Bisnis Ini harus
ringkas dan rinci. Dapatkan
langsung ke titik dalam apa
tujuan Anda.
Mempresentasikan ide dengan
jelas dan efektif.
2. Cara Membuat Proposal Bisnis
bisa menggunakan gambar dan
visual lainnya untuk membantu
presentasi Anda. Grafik dapat
meningkatkan ide Anda.
Gambar akan menarik perhatian
seseorang ketika mereka
mampu membayangkan
kesepakatan bisnis.
3. Cara Membuat Proposal
Bisnis dengan menjawab setiap
pertanyaan yang Anda pikir
mungkin timbul. Rencana ke
depan dan mempertimbangkan
pertanyaan yang lain mungkin
Anda miliki tentang proposal
Anda. Jawaban mereka dalam
dokumen.
4. Mengoreksi proposal Anda.
Menghilangkan semua
kesalahan dalam salinan akhir.
Gunakan spell check, dan
evaluasi atas usul apapun yang
Anda mungkin telah terjawab.
5. Cetak proposal Anda, Cara
Membuat Proposal Bisnis lebih
baik mencetak pada kertas
bond. Ini akan lebih
mengesankan daripada
menggunakan kertas biasa.
Tujuan Anda adalah untuk
mengesankan. Cara Membuat
Proposal Bisnis Ini juga
merupakan ide yang baik untuk
menggunakan perusahaan
percetakan lokal dan memiliki
proposal bisnis terikat dengan
dukungan yang solid. Ini tidak
akan dikenakan biaya banyak
uang tetapi akan
memungkinkan Anda untuk
meninggalkan kesan
profesional.
Langkah Langkah
Menulis Proposal E-
Bisnis
1. Bicara dengan seseorang
yang telah mencoba membuat
atau menulis beberapa
proposal bisnis. Tanyakan apa
yang berhasil dan apa yang
tidak.
2. Garis proposal terdiri dari dua
bagian. Bagian pertama akan
menjelaskan peluang bisnis
dan Anda berencana untuk
mengambil keuntungan dari
itu. Yang kedua akan
menyajikan data keuangan –
pajak, neraca dan ringkasan
dari rencana operasi Anda.
3. Penulisan cara menulis
proposal bisnis, Batasi bagian
pertama untuk 10 halaman.
Buatlah ringkas dan jelas,
ketika menjelaskan tentang
peluang pasar, dan mengutip
sumber-sumber.
4. Jelaskan apa yang membuat
Anda dan perusahaan anda
berbeda dari pesaing. Misalnya
mungkin Anda memiliki
keterampilan khusus dan
pengalaman, anda mungkin
memiliki teknologi baru
termasuk di dalam cara menulis
proposal bisnis, Bicarakan
tentang prestasi Anda di
industri.
5. Menggambarkan segmen pasar
yang anda kejar. Diskusikan
apa yang akan Anda lakukan
untuk merebut pangsa pasar
dari pesaing.
6. Identifikasi calon pelanggan.
Jelaskan mengapa Anda
menargetkan mereka.
7. Meringkas rencana pemasaran
Anda, berikan rincian, tetapi
singkat.
8. Diskusikan setiap masalah
tentang peraturan perusahaan
Anda.
9. Identifikasi tim manajemen.
Siapa sajakah orang di
perusahaan anda? Berikan
sketsa biografi singkat.
10. Jelaskan harapan Anda
mengenai pendapatan dan arus
kas untuk tahun pertama. cara
menulis proposal bisnis
juga dengan mendiskusikan
bagaimana banyaknya keuangan
yang akan anda butuhkan
untuk memulai, bagaimana
akan digunakan, dan di mana
Anda berencana untuk
mendapatkannya.
Sumber : Wikipidia, Wordpress,
Staff gunadarma.dll
http://cara-membuat.net/cara-membuat-proposal-bisnis#
http://cara-membuat.net/cara-menulis-proposal-bisnis# Michael Zaodiek

Selasa, 16 September 2014

Pengenalan dan Pemanfaatan Teknologi

Pict by google

Teknologi adalah pengembangan
dan aplikasi dari alat, mesin,
material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan ( knowledge) bagi penggunanya. (dikutip dari : http://ekoagussetiawan.blogspot.com/2012/11/perkembangan-teknologi-komunikasi-dan.html?m=1) Teknologi informasi dan komunikasi pada jaman modern saat ini bisa
kita nikmati manfaatnya dalam berbagai bidang, salah satunya dalam
bidang pendidikan. Di zaman yang serba canggih ini pelajar dituntut bisa menguasai komputer dan
internet. Internet dewasa ini sangat mudah diakses oleh pelajar tingkat dasar hingga mahasiswa.adanya mobile device seperti,handphone,tablet pc,laptop dan sejenisnya,Informasi Dapat Diakses Dimanapun. para pelajar menggunakan internet sebagai refrensi  untuk mencari bahan tugas akademik,tak hanya itu pelajar dengan mudah mencari informasi dan pengetahuan sesuai dengan apa yang mereka inginkan. internet juga mempunyai dampak yang negatif,namun semua itu tergantung dari sifat dan perilaku pengguna itu sendiri dalam menggunakan teknologi informasi. Jadi gunakanlah teknologi informasi secara bijak.